MEDIASELEKTIF.COM - Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Baharuddin ST MPd menegaskan bahwa Program Diktisaintek Berdampak merupakan langkah strategis dan transformatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia. Program ini dirancang guna menjawab tantangan pembangunan nasional serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.
“Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi meluncurkan program baru Diktisaintek Berdampak sebagai arah baru kebijakan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi,” ujar Prof Baharuddin dalam pidatonya pada wisuda 2.255 lulusan Periode November 2025 di Auditorium Unimed, Jalan Willem Iskandar Medan. Wisuda berlangsung selama empat hari, 24–27 November 2025.
Rektor menjelaskan, Diktisaintek Berdampak merupakan gerakan nasional berbasis semangat kolaboratif untuk menjawab berbagai persoalan bangsa. Untuk menyongsong arah perubahan tersebut, perguruan tinggi harus mampu melahirkan lulusan berkarakter unggul bukan hanya berkompetensi akademik, tetapi juga memiliki growth mindset, etika, integritas, serta keterampilan soft skills yang dibutuhkan sebagai pemimpin perubahan di masyarakat dan dunia kerja.
Ia menekankan bahwa pendidikan tinggi tidak lagi cukup hanya menjadi penyedia ilmu, tetapi harus menjadi penggerak utama transformasi sosial dan ekonomi bangsa. Pendidikan tinggi, sains, dan teknologi disebutnya memegang peran vital dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kita perlu membangun sistem pendidikan tinggi yang berkeadilan, relevan, dan berdampak. Transformasi ini harus membuka akses seluas mungkin dengan kualitas setara di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Prof Baharuddin juga menyoroti tantangan besar pendidikan tinggi saat ini, yaitu lemahnya keterhubungan antara hasil riset kampus dan kebutuhan industri. Banyak penelitian yang hanya berhenti pada publikasi jurnal tanpa implementasi nyata di masyarakat. Kondisi ini dikenal sebagai valley of death atau jurang kematian inovasi situasi ketika riset berhenti di tengah jalan akibat minimnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pelaku industri.
Menurutnya, permasalahan ini juga dipicu belum terbentuknya ekosistem riset yang berkelanjutan. Karena itu melalui Program Diktisaintek Berdampak, Unimed telah membuat terobosan agar penelitian dan pengabdian dosen berorientasi langsung pada penyelesaian persoalan masyarakat sehingga menghasilkan solusi nyata bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan, khususnya di Sumatera Utara.
Pada kesempatan itu, Rektor turut mengumumkan bahwa tahun 2025 Unimed resmi memiliki Fakultas Kedokteran dengan 50 mahasiswa angkatan pertama. “Tahun depan 2026 kita akan menerima mahasiswa baru Fakultas Kedokteran melalui tiga jalur: SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri,” ujarnya.
Melalui fakultas baru ini, Unimed berkomitmen melahirkan dokter-dokter muda yang cerdas, profesional, dan berkarakter, sehingga kampus yang dahulu bernama IKIP Medan tersebut dapat memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Adapun 2.255 lulusan yang diwisuda berasal dari: 6 Lulusan Program Pascasarjana, 322 Lulusan Fakultas Ilmu Pendidikan, 445 Lulusan Fakultas Bahasa dan Seni, 207 Lulusan Fakultas Ilmu Sosial, 377 Lulusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 195 Lulusan Fakultas Teknik, 141 Lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan, 333 Lulusan Fakultas Ekonomi, dan 229 Program Profesi Guru.
Turut hadir Ketua Senat Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd, para wakil rektor, dekan, direktur sekolah pascasarjana, kepala biro, pimpinan lembaga, serta keluarga wisudawan. (Ir/MSC)
