Demikian diketahui saat penutupan MTQ ke 37 yang resmi ditutup secara langsung oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Jumat (11/9/2020).
"Saya apresiasi terhadap warga Tebingtinggi yang menaati segala aturan-aturan yang ada. Saya juga memonitor kegiatan ini sehingga semarak kegiatan ini tetap ada. Kita pegang teguh bahwa Islam itu Rahmatan Lil Alamin," ujar Edy Rahmayadi.
Ia juga mengucapkan selamat kepada para kafilah yang berhasil menjadi juara. Ini kata Edy sebagai langkah awal untuk dilatih kembali kesiapannya untuk menuju MTQ Nasional yang akan digelar di Sumatera Barat beberapa waktu mendatang.
Pihaknya juga tidak menampik bahwa dalam pelaksanaan MTQ tersebut ada beberapa insenden. "Seperti kata Pak Walikota tadi bahwa tidak ada gading yang tak retak. Dan kekurangan yang di sini tidak separah retak gading tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut Edy mengutarakan bahwa Alquran merupakan tuntunan umat Islam. "99 persen apa yg kita lakukan ini adalah muda. 1 persen lagi popularitas. Dewan hakim di sini juga bukan sembarang orang. Mereka berkualitas di bidangnya. Kita tidak bisa memaksakan merubah keyakinan orang lain. Umat Islam gak boleh ganggu keyakinan orang lain. Jadi tidak ada yang salah di sini. Kalau ada yang salah, salahkan gubernurnya. Kafilah yang belum juara, masih ada hari esok," ucapnya.
Sementara itu Walikota Tebingtinggi, Umar Z Hasibuan mengatakan bahwa pelaksanaan MTQ ke 37 ini telah selesai sesuai dengan amanah yang diberikan Gubsu Edy Rahmayadi dengan menjaga protokol kesehatan.
"Terbukti bahwa tidak ada penambahan pasien Covid-19 gara-gara pelaksanaan MTQ ini. Ini data akurat dan valid. Tidak ada di karang-karang. Untuk itu hendaknya Alquran ini menjadi obat dan diijabah oleh Allah sehingga kita dijauhkan dari musibah Covid-19," ujar Umar sambil mengucapkan selamat kepada kafilah yang berhasil.(Cok/MSC)
