Permatasari Tahun 2021 merupakan program pertukaran mahasiswa secara daring (dalam jaringan) yang diselenggarakan Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BPK-PTN) Wilayah Barat yang diikuti 33 PTN peserta. Program ini diselenggarakan sebagai Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan hak belajar 3 semester kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi.
Tujuan kegiatan ini untuk penguatan kompetensi dan perluasan pengalaman belajar mahasiswa dengan merasakan studi di perguruan tinggi lain, penguatan rasa kebangsaan dan cinta tanah air melalui interaksi antar budaya diantara peserta, dan mengembangkan jejaring dan kolaborasi di antara mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di tahan air.
Acara penyambutan tersebut dihadiri oleh Ketua Senat Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd, Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom MKes, jajaran Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan se-Lingkungan Unimed, dan mahasiswa Permata-Sari Unimed.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom MKes mengatakan kegiatan pertukaran mahasiswa tanah air nusantara–sistem alih kredit dengan teknologi informasi atau Permatasari yang dilaksanakan ini telah memasuki tahun ke-6 pelaksanaan sejak Unimed mulai berpartipasi pada tahun 2016.
Selanjutnya rektor berpesan kepada mahasiswa Unimed yang sedang mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi mitra agar mematuhi peraturan di perguruan tinggi mitra dan menjadikan Permata sebagai jembatan dalam menguatkan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja pada masa mendatang.
"Ikuti program ini dengan serius, jangan hanya sekedar hadir tapi berpartisipasilah secara aktif pada setiap kegiatan yang diadakan di universitas tujuan agar mendapatkan pengalaman merdeka belajar yang luar biasa," paparnya.
Ketua Senat Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd dalam paparannya juga menyampaikan implementasi merdeka belajar di Unimed, apa yang menjembatani program akademik Unimed dengan dunia sekolah dan masyarakat yaitu implementasi KKNI seperti pendidikan, penelitian dan pengabdian. Implementasi KKNI membutuhkan komitmen dosen, dukungan leadership dan internal management, monev tindak lanjut dan penjaminan mutu serta pengembangan computerized system. (Ir/MSC)
