"Pak Antonius ini benar-benar melaksanakan tugasnya untuk kepentingan masyarakat. Saya salut dan bangga," ujar nya disambut tepuk tangan ratusan warga yang hadir.
Andi berharap, Antonius dengan dukungan semua warga Helvetia tetap bisa menyuarakan keinginan warga agar pembangunan disana tetap berjalan untuk kemajuan dan kenyamanan warga. Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat untuk mendukung program Wikota Bobby Nasution memerangi virus Corona dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes).
Sebelumnya, anggota DPRD Medan, Antonius D Tumanggor menyebutkan sosialisasi Perda nomor 6/2016 bertujuan untuk menjaskan kepada warga tentang retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran. Namun, selain itu, pihak Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) akan memperaktekkan cara-cara memadamkan api di rumah agar kebakaran tidak terjadi.
Sekretaris DPD IPK Sumut itu juga menjelaskan, aspirasi warga pada Reses 20 Maret 2021 telah ditampung dan sudah serta sedang dan akan dieksekusi Pemko Medan.
'Ada 11 aspirasi dan sekarang sudah ada yang selesai dilaksanakan, sedang berlangsung dan akan dieksekusi," kata nya sembari menjelaskan ke 11 aspirasi itu adalah, penebangan pohon di Jalan Matahari Raya, perbaikan drainase dan pelebaran Jalan Nusa Indah Raya, pengaspalan di Jalan Kapten Muslim Gang Sadar, normalisasi/pengorekan parit di pajak Sei Sikambing, normalisasi parit di Jalan Jawa dan sekitarnya, pemasangan lampu jalan di Sei Sikambing, pengererasan Jalan Sempurna Pasar I Cinta Damai sepanjang 300 meter, penebangan/pemangkasan pohon di lingkungan III dan IV Cinta Damai, pembuatan parit di Jalan Sempurna Pasar I, pemasangan lampu jalan di Lingkungan I dan IV Cinta Damai dan pemasangan lampu di Biara Emaus sebanyak 12 titik.
"Saya berharap warga tetap mendukung saya dalam bekerja agar pembangunan di Dapil 1 ini bisa tetap berkesinambungan," harap nya.
Sementara, Kadis P2K,Albon Sidauruk menjelaskan, sesuai Perda No. 6/2016 bangunan untuk komersil dan kegiatan publik serta bangunan berlantai 3 wajib mempunyai alat proteksi kebakaran. Dan alat proteksi itu setiap tahun diperiksa oleh Dinas P2K dan pemilik bangunan membayar retribusi.
Di akhir Sosper, 4 personil petugas P2K memperagakan bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi kebakaran. Masyarakat diedukasi cara memadamkan api yang menyala di pia gas tabung, api yang menyala di BBM. Pencegahan kebakaran dakukan baik dengan tangan kosong, memakai goni yang sudah dibasahkan terlebih dahulu dan memakai alat pemadam yang menembakkan tepung dan gas CO2.
Seorang ibu boru Simanjuntak mengutarakan kegembiraannya karena ternyata kebakaran di tabung gas LPG bukan lah hal yang menakutkan.
"Selama ini kalau gas bocor atau terbakar kita sudah panik duluan, ternyata dengan mencabut regulator nya, api akan padam sendiri," ujar nya terkagum-kagum. (Moe/MSC)
